Padamnya Mata Hati
اجْتِهَادُكَ فِيْمَا ضَمِنَ لَكَ وَتَقْصِيْرُكَ فِيْمَا طَلَبَ مِنْكَ دَلِيْلٌ عَلَى انْطِمَاسِ الْبَصِيْرَةِ مِنْكَ
"Usaha kerasmu untuk mendapatkan sesuatu yang dijamin bagimu, dan kelalaianmu mengerjakan apa yang diminta darimu adalah tanda padamnya mata hati.”
(Ibn Athaillah al-Sakandari)
[Kitab al-Hikam Ibn Athaillah)
***
Usaha keras yang Anda lakukan, baik dengan hatimu maupun dengan perbuatanmu, bekerja keras siang dan malam tanpa mengenal waktu, membanting tulang tanpa mengenal lelah, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup yang didambakan dan diinginkan setiap orang, baik bersifat primer, sekunder maupun tersier; dan kelalainmu melaksanakan ibadah menjalankan apa yang dituntut oleh Allah Swt darimu, yaitu beribadah kepada-Nya, mempersiapkan diri untuk Hari Perhitungan, berusaha mendapatkan keridhoan-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, maka ketahuilah bahwa Semua itu adalah petunjuk padamnya mati hatimu.
Jikalau hati Anda tidak padam dan bersinar terang, maka Anda tidak akan sibuk mengurus sesuatu yang telah dijamin oleh Allah Swt, dan tidak perlu pusing memikirkan apa yang akan dimakan hari ini. Jikalau Anda telah berusaha sekuat tenaga, maka bertawakkallah kepada-Nya. Hanya Dia lah yang mampu memberi rezki. Tidak ada yang lainnya.
Jikalau hati Anda bercahaya, maka Anda akan senang dan suka menjalankan semua perintah-Nya, serta tidak lalai mengerjakannya. Anda akan menjauhi semua larangannya, karena itu adalah maksiat yang akan memadamkan cahaya di dalam hati. []