Antara Dosa dan Karunia Allah Swt
لَا ضَغِيْرَةَ إِذَا قَابَلَكَ عَدْلُهُ, وَلَا كَبِيْرَةَ إِذَا وَاجَهَكَ فَضْلُهُ
“Tidak ada dosa kecil jikalau dibandingkan dengan keadilan Allah Swt, dan tidak ada dosa besar jikalau dibandingkan dengan karunia-Nya.”
(Ibn Athaillah al-Sakandari)
[Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari]
Dosa kecil itu tiada artinya jikalau disandingkan dengan keadilan-Nya. Coba Anda bayangkan, bagaimana sebuah jarum yang dijatuhkan di lautan luas. Apakah lautannya akan berombak besar atau meluap?! Tidak. Sama sekali tidak. Jarum kecil itu sama sekali tidak akan mampu membuat Tsunami di lautan yang besar lagi luas.
Begitu juga halnya dengan dosa besar. Semua itu tiada artinya jikalau dibandingkan dengan karunia-Nya. Jikalau, misalnya, Anda pernah berzina atau durhaka kepada orang tua atau lainnya, semua itu hanyalah ibarat butiran pasir di hantaran pantai yang panjang.
Dosa kecil yang Anda lakukan, bisa saja ditimpakan azab yang pedih, namun Dia tidak melakukannya. Dia hanya membelas dosa kecil sesuai dengan kadarnya. Dia adalah zat yang Maha Adil. Tidak ada kezhaliman dalam hukum-Nya.
Dosa besar yang Anda memang layak mendapatkan azab serupa, namun Dia melimpahkan karunia-Nya kepara para hamba-Nya. Jikalau Dia menginginkan dosa yang Anda lakukan itu menjadi kebaikan, maka itu akan terjadi. Dalam berbagai riwayat kita mengetahui, bagaimana seorang pembunuh 100 jiwa diizinkannya memasuki surga-Nya; padahal dia belum melakukan ibadah apapun. Itu adalah rahmat-Nya dan karunia-Nya. Dia bisa melakukan apapun yang diinginkan-Nya.