Antara Dua Kelompok Pencari Allah Swt
قَطَعَ السَّائِرُوْنَ لَهُ وَالْوَاصِلُوْنَ إِلَيْهِ عَنْ رُؤْيَةِ أَعْمَالِهِمْ وَشُهُوْدِ أَحْوَالِهِمْ. أَمَّا السَّائِرُوْنَ فَلِأَنَّهُمْ لَمْ يَتَحَقَّقُوْا الصِّدْقَ مَعَ اللهِ فِيْهَا, وَأَمَّا الْوَاصِلُوْنَ فَلِأَنَّهُ غَيَّبَهُمْ بِشُهُوْدِهِ عَنْهَا
“Allah Swt membuat orang-orang yang sedang berjalan menuju-Nya dan orang-orang yang telah sampai kepada-Nya, tidak mampu melihat amalan-amalan mereka dan menyaksikan keadaan-keadaan mereka. Jikalau orang-orang yang sedang berjalan menuju-Nya, karena mereka belum mewujudkan kejujuran bersama-Nya di dalam hati mereka. Sedangkan orang-orang yang sampai kepada-Nya, karena mereka sibuk menyaksikan-Nya.”
(Ibn Athaillah al-Sakandari)
[Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari]
Allah Swt membuat orang-orang yang sedang berjalan menuju-Nya tidak mampu melihat amalan-amalan mereka dan keadaan-keadaan mereka sendiri, karena mereka belum mewujudkan kejujuran bersama Allah Swt di dalam hatinya. Amalan-amalan yang dikerjakannya masih disusupi oleh unsur-unsur duniawi, sehingga tidak layak dibanggakan atau dijadikan pegangan.
Dia juga melakukan hal sama kepada orang-orang yang telah sampai kepada-Nya, hanya saja alasannya berbeda. Mereka tidak mampu melihat amalan-amalannya dan keadaan-keadaan yang dialaminya, karena mereka larut dalam penyaksian-Nya dan beribadah menyembah-Nya.