Orang yang Lalai & Orang yang Berakal
الْغَافِلُ إِذَا أَصْبَحَ يَنْظُرُ مَاذَا يَفْعَلُ, وَالْعَاقِلُ يَنْظُرُ مَاذَا يَفْعَلُ اللهُ بِهِ
“Orang yang lalai mengawali harinya dengan melihat apa yang akan dilakukannya. Dan orang yang berakal memulai harinya dengan melihat apa yang akan Allah Swt lakukan terhadapnya.”
(Ibn Athaillah al-Sakandari)
[Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari]
Orang yang lalai menjalankan perintah Allah Swt dan selalu menghampiri larangan-Nya, maka ia akan memulai harinya dengan melihat apa yang akan dilakukannya pada hari ini dan apa yang akan dihasilkannya. Ia bergantung kepada dirinya sendiri dan merasa bisa menghasilkan lebih banyak rezki tanpa intervensi siapapun.
Ini adalah sebuah kesalahan dalam berfikir. Bukan itu yang harus Anda lakukan. Akan tetapi, jalankanlah semua perintah-Nya dan jauhilah segala larangan-Nya. rezki itu berada di tangan-Nya. Berusahalah, maka Anda akan mendapatkan bagian Anda, dan jangan pernah melalaikan ibadah kepada-Nya.
Orang yang berakal selalu meyakini, bahwa Allah Swt sudah menetapkan segala sesuatu baginya, baik rezki, jodoh, kematian dan lain-lain. Jikalau Dia menetapkan di Lauh Mahfudz bahwa ia akan mendapatkan rezki pada hari ini dengan nominal tertentu, maka ia akan mendapatkannya. Dia akan membukakan pintu rezki-Nya. Jangan takut dan jangan lalai menjalankan kewajiban. Jikalau tujuan Anda adalah ridho-Nya, maka Anda akan mendapatkan dunia dan akhirat. Jikalau tujuan Anda hanya dunia semata, maka Anda hanya akan mendapatkan dunia.