Kapan Kelembutan Allah Swt Dibutuhkan?
أَنْتَ إِلَى حِلْمِهِ إِذَا أَطَعْتَهُ أَحْوَجُ مِنْكَ إِلَى حِلْمِهِ إِذَا عَصَيْتَهُ
“Engkau lebih membutuhkan kelembutan Allah Swt ketika engkau mentaati-Nya daripada ketika engkau memaksiati-Nya.”
(Ibn Athaillah al-Sakandari)
[Kitab al-Hikam karya Ibn Athaillah al-Sakandari]
Hak mentaati Allah Swt itu sangat besar. Jikalau bukan karena belas kasihan-Nya, maka Anda tidak akan mampu menjalankan-Nya. Coba Anda bayangkan, Anda adalah makhluk lemah yang berasal dari tanah dan air mani yang hina, kemudian Anda menghampiri Zat yang Maha Agung lagi Mulia, apakah Anda akan mampu melakukannya?
Tidak. Anda sama sekali tidak akan mampu menjalankan semua ketaatan yang diperintahkan-Nya kepada Anda. Kasih sayang-Nya lah yang membuat Anda kuat dan layak mendapatkan rahmat-Nya.
Ini bukan berarti Anda harus berdiam diri saja dan tidak beribadah sedikitpun. Bukan begitu maksudnya. Anda harus tetap menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, karena itu adalah jalan utama untuk mendapatkan rahmat-Nya. Jikalau Anda berhasil mendapatkan-Nya, maka itu adalah nikmat paling besar yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang ada di dunia ini.
Jikalau Anda hanya membanggakan ketaatan Anda, maka berapakah kadarnya yang bisa Anda banggakan. Apakah bisa menutupi maksiat dan kelalaian yang Anda lakukan selama ini?!
Tidak. Hanya rahmat-Nya lah yang membuat mampu berada di atas jalur ketaatan kepada-Nya.