Bershalawat di Setiap Hembusan Nafas
لو صلّي العبد على النبي ﷺ بِعَدَد أنفاسه لم يكن موفّيا لِحقِّه
Jikalau seorang hamba bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw di setiap hembusan nafasnya, maka ia (belum sama sekali) menunaikan haknya Nabi Muhammad Saw
Ibn al-Qayyim al-Jauziyah
Kitab Jala' al-Afham: 344
***
Nabi Muhammad Saw adalah jalan hidayah kita. Dan tidak ada nikmat Allah SWT yang lebih besar dari nikmat hidayah. Dengan hidayah itulah kita merasakan nikmat shalat, nikmat membaca al-Quran, nikmat Qiyamullail, nikmat bersedekah, dan lain-lain.
Maka, kalau pun kita bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw di setiap hembusan nafas kita, maka kita belum bisa menunaikan haknya Nabi Muhammad Saw.
Bahkan, beliau hakikatnya tidak butuh shalawat kita. Tapi, kitalah yang butuh bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Sering kita mendengar pemisalan, ketika kita bershalawat kepada Nabi, kita ibaratnya sedang mengisi gelas penuh, semakin diisi semakin berlimpah, dan limpahan itu jatuh dan dilimpahkan kepada orang yang bershalawat itu sendiri. []