Sunnah Memakai Parfum (Wewangian)
Bau yang wangi dan harum akan melahirkan keceriaan dan meningkatkan kepercayaan diri. Makanya, Rasulullah Saw mencintai bau yang harum dan mendorong umatnya untuk mencintainya.
Diriwayatkan oleh al-Nasai, dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah Saw bersabda:
حبب إلي من الدنيا النساء والطيب، وجُعِل قُرَّهُ عيني في الصلاة
"Aku dibuat cinta dari dunia: Perempuan dan Wewangian. Dan dijadikan penyejuk jiwaku dalam shalat."
Dan kesunnahan memakai wewangian ini akan semakin kuat, ketika kita berada di perkumpulan, apalagi perkumpulan besar. Salah satunya adalah perkumpulan manusia di hari Jumat untuk menunaikan shalat Jumat.
Secara khusus, kita sebagai Umat Islam memang disunnahkan untuk memakai Parfum atau wewangian ketika akan berangkat mengerjakan shalat Jumat. Diriwayatkan oleh Ibn Majah, dari Ibn Abbas radhiyallahu anhu, dari Rasulullah Saw bersabda:
إن هذا يوم عيد جعله الله للمسلمين، فمن جاء إلى الجمعة فليغتسل، وإن كان طيب فليمس منه، وعليكم بالسواد
"Ini adalah hari raya, yang Allah SWT jadikan bagi kaum muslimin. Siapa yang berangkat Jumat, maka hendaklah ia mandi. Jikalau ia memiliki Parfum, maka hendaklah ia memakainya. Dan hendaklah kalian bersama jamaah (khalayak)."
Saking pentingnya memakai wewangian, maka Rasulullah Saw memerintahkan siapa saja yang kehabisan Parfumnya atau wewangiannya, maka silahkan menggunakan Parfum istrinya.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu, Rasulullah Saw bersabda:
الغُسل يوم الجمعة على كل مُحتلِم، والسواك وأن يمس من الطيب ما يقدر عليه، ولو من طيب أهله
"Mandi di hari jumat (kewajiban) bagi setiap yang sudah bermimpi (baligh), bersiwak, dan memakai parfum sesuai kemampuannya; walaupun dari Parfum istrinya."
Semoga kita dimudahkan menjaga sunnah ini. []